<body scroll="auto">
Jumat, 05 Februari 2010
UnHappy
Petemuan itu tak pernah terlupakan.
Yang menjadi tanda.
Kain putih lesu yang terbalut diseluruh tubuh.
Menutup sebagian luka.

Wajah dan tubuh dihiasi tanda merah.
Tertarik ingin menyentuhnya.

Sesaat sepasang bola berpendar terukir kesedihan.
Memancarkan hati penuh luka yang tak tersentuh.

Tangan-tangan yang membawa dirimu pergi.
Meninggalkan diri yang hanya bisa memandang sakit.

Meneteskan air mata yang mengalir membasahi wajah.
Merengut suatu kebahagian yang baru dirasakan.

Yang tersisah dan tertinggal.
Memori kenangan.
Yang menutup akhir bahagia.
Bahagia yang baru dicapai.

Label: ,


"You leave me SPEECHLESS, when you talk to me."

19.38


Kamis, 14 Januari 2010
Perkenalan Sekilas
Hai, sebenarnya saya tidak tahu harus menulis apa disini. Jika saja bukan kerjaan PM (Puppet Master) saya yang membuatkan tidak akan pernah sudi saya menulis mengetil di tempat yang namanya blog. Siapa sudi juga menuliskan hal-hal yang aneh. Setidaknya anda cukup tahu saya bisa menghargai apa yang PM saya berikan untuk saya. Karena takdirku ada ditangannya.

OKe cukup basa- basinya.

Sebelum saya dibunuh PM saya lebih lanjut lagi, karena terlalu banyak menghujat dia. Lebih baik saya perkenalkan diri saya. Seperti yang kalian ketahui, nama saya yang telah ada disamping dan berapa banyak keluarga saya, itu belum termasuk keluarga dari ibu dan ayah saya. intinya saya tidak mau membahas merek. Jelas, jika belum jelas, tanya PM saya saja.

Watashi no namae wa Takafumi Tsukasa.Bungsu dari enam bersaudara. Saat ini bersekolah di salah satu sekolah yang katanya cukup terkenal, namun entah mengapa saya tidak pernah mendengarnya sedikit pun. Kecuali, dari sosok laki-laki yang dengan seenaknya saja mengambil Ne-sama dari sisi kami. Narukami Sasaki. Mantan salah satu murid ditempat aku menjalani misi.

Geez. Tentu saja dua misi sekaligus. Misi pertama, misi wajib yang harus di jalankan, menjaga generasi penerus Hiromatsu. Taito Hiromatsu. Misi Kedua, menjadi siswa sekolah di Ryokubita, Sekolah yang mengajarkan ilmu magic atau sihir dan semacamnya yang tidak diajarkan oleh sekolah umumnya. Setidaknya lebih menarik dari pada sekolah umum yang pernah ku masuki.

Sudah jelaskan hal yang tercantum diatas adalah perkenalan diri. Dan apa yang aku jalani. Jadi jangan coba-coba mengganggu misiku, karena aku tidak akan segan-segan memberi tanda indah pada wajahmu.

Label: , , , , , , ,


"You leave me SPEECHLESS, when you talk to me."

01.39


Minggu, 15 November 2009
TegaMI
Semilir angin bertiup dengan lembut. Menerpa dengan lembut. Gemerisik suara-suara halus, dahan-dahan yang melambai-lambai. Daun-daun hijau yang bergesekan. Terdengar seperti nyanyian musim semi yang menyambut musim panas. Terlihat telat. Karena musim semi telah berlalu dan di gantikan dengan musim panas. Bahkan panas matahari yang bersinar sangat terik bisa menguras kadar air dalam tubuhmu dan membuat tubuh cepat lelah dan berkeringat. Mengalir dari atas hingga membasahi pelipis matamu, bisa juga membuat bajumu basah karena keringat.

Atsui~

Hawa panasnya sampai ke dalam tempat dimana dua orang sedang latihan. Salah satunya bertubuh kecil dari pada lawannya. Nampak kesulitan menghadapi lawan yang lebih besar dari padanya. Di karenakan tubuhnya yang kecil. Serangan demi serangan di lancarkan. Mulai dari Men Hingga Tsuki. Namun sepertinya percuma. Serangannya selalu di tangkis dengan cepat oleh lawannya. Satu hal tidak membuat anak itu menyerah, hingga akhirnya terjatu kebelakang karena menghindari serangan. Kalah karena serangan Shomen.

”Menyerahlah kau sudah kalah Tsukasa, my dear." sosok dengan suara jahil itu membuka pelindung kepalanya. Rambut pendek dengan surai kecoklatan yang basah dengan bulir-bulir keringat yang menetes kelantai dojo itu tersenyum jahil. Menatap sosok bertubuh kecil yang lebih pendek darinya penuh kemenangan.

“Shimata!!”teriaknya kesal, melempar pedang bambu miliknya kearah pemuda yang tersenyum jahil padanya, dan reflek menghindar serangan atas pelemperan bambu yang membuat anak bernama Tsukasa ini makin kesal. Dengan lihai jari-jemari kecil halus miliknya membuka ikatanpada pelindung kepalanya. Wajah yang di penuhi keringat, surai-surai coklat kemerahan pendek yang terkadang terlihat berwarna hitam diatas alisnya terlihat basah. Sorot mata kecoklatan menatap kesal. Kembali melempar dengan asal dan mengenai susunan pedang bambu. “Oni-sama nanka.. kirai da!!”

Braakkk!

Dimana pedang bambu yang tersusun rapih itu berantakan. Dengan kesal gadis kecil itu berjalan pergi hendak meninggalkan dojo. Tidak memperdulikan permintaan maaf dari kakaknya, sibuk dengan membereskan benda-benda yang ia buat berantakan dengan insiden pelemparan pelindung kepala dan pedang bambu. Kesal, tentu saja gadis ini kesal jika mengingat betapa iseng dan jahilnya kakak laki-laki yang tidak berbeda jauh darinya. Saking kesalnya ia ingin melempar pedang bambu lebih banyak lagi. Tapi, mengingat dirinya adalah anak perempuan kedua dari keluarga Takafumi yang turun temurun menjadi penjaga, dirinya tidak boleh terpancing amarah. Belajar untuk menjadi anak yang menjaga emosi di dalam keluarganya memang cukup sulit. Tapi lain hal jika diluar.

Panas entah sampai kapan panas akan berkhir. Aura yang menyelimuti, bulir-bulir yang menetes, membuat gadis kecil ini merasa haus terlebih latihan yang membuatnya tadi kesal dengan kelakuan kakak laki-lakinya. Ingin sekali rasanya membasahi tenggorokan dengan cairan dan membuatnya dingin. Bukankah lebih baik cepat-cepat kemmbali kerumah lalu meneguk cairan hingga membuat tenggorokan merasa nyaman.Dan, baru saja beberapa langkah lagi dirinya akan keluar dojo dengan Kendogi masih melekat. Suara aneh terdengar asing ditelinganya.

PPONG!

Entah karena kebetulan apa karena keinginannya yang sedang dalam tahap kehausan tingkat tinggi. Sebuah kotak susu sedang muncul di atas lantai dojo,dihadapannya. Ekspresi yang terpancar darinya hanya terdiam. Berdiri tak bergerak masih memandang kotak susu. Ditambah tiba-tiba saja kotak susu itu berbicara dan membuatnya melangkah mundur. Sikap siaga jika terjadi apa-apa. “Mahkluk apa kau?”

"seperti yang sudah bisa Anda duga sebelumnya dan seperti apa yang tertera pada surat tugas saya bahwa dengan ini saya hendak memberitahu bahwa anak Anda mendapatkan kesempatan untuk bersekolah dan menjadi bagian dari akademi sihir kami; Ryokushoku o Obita,”

Ditambah kotak susu itu berbicara aneh. Manik hazelnya menatap tajam penuh kewaspadaan dimana kotak susu sedang berbentuk aneh dengan asesoris ekor luak menempel di belakang. Setahu dirinya tidak ada yang namanya kotak susu bisa berbicara dan punya ekor. Kewaspadaannya bertambah melihat sebuah kotak susu berukuran sedamh mengelurakan buntelan dan berbicara hal aneh, dan aneh tentang apa-lah itu, Tsukasa tidak mengerti apa maksudnya, Ryokushoku, tiket, formulir, entah apa maksudnya.

PPONG!

“Hei—“ Shimata! belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya mahkluk kotak susu berekor itu telah pergi meninggalkan buntalan. Ragu dan cukup ragu akhirnya anak bungsu Takafumi ini mengambil buntelan dan membukanya. Sebuah tegami dengan lamabang seperti sekolah khusus. Belum sempat ia membaca seluruhnya. Tegami yang ia pegang dan buntelan yang datang direbut dari tangannya. “Ah—Oni-sama, kembalikan” ujarnya kesal berusaha mengabil tegami yang direbut paksa.

”Tidak, aku penasaran apa yang kau baca” menghindar. Pemuda ini menghindar dari kejaran Tsukasa, berlari keluar dojo. Dan mau tak mau dirinya harus mengejar pemuda yang beda 2 tahun darinya.


Buk!!

Tsukasa mengusap-usap keningnya yang menabrak sosok bertubuh tinggi dihdapadanya. Kepalanya mengadah, menatap kesal namun ekspresinya berubah melihat wajah kakak laki-lakinya yang nampak terkejut, tangan yang memegang tegami itu mengeras. Mengepal menunjukan ekspresi yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. “Oni-sama? Daijoubu?” tangan Tsukasa menyentu ujung lengen baju kakaknya, menariknya. Pensaran kenapa kakaknya berwajah seperti itu.

"Tidak, tidak akan aku ijinkan. Kau pergi meninggalkan rumah ini, aku akan bilang ke yang lain. Tidak akan aku ijinkan."

Tsukasa hanya bisa terdiam melihat ekspresi kakaknya yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Walau ia tahu kakaknya memang sangat overprotektif akan dirinya. Tetapi baru kali ini dirinya melihat seperti itu, sebuah ekspresi seperti dirinya akan di ambil orang saja. Hirosi oni-sama.

(Ooc Translate:
Oni-sama nanka.. kirai da!! : Aku benci kakak
Shimata : Sial

Character Registration (2000)

Label: , , , , ,


"You leave me SPEECHLESS, when you talk to me."

18.18






Profile
this is you. introduce yourself. are you in antarctica? maybe, alaska. or maybe africa? oh, anywhere. Hahaha. You might also add if you're a femme or a masculiney man (Is it possible? since it's a girly skin) or maybe the combination of both.

Currents
What you love and hate.

Rants
Tagboard. Preferably C-box..
Maximum size is 180 px..

Links
* Friend
* Friend
* Friend
* Friend

Archive
November 2009
Januari 2010
Februari 2010


Credits
Designer: Fish_fries
Photo: Flogao/Byluluka
Font: 1
Texture: 1
Brushes: 1 4 3
Pattern: 1
Hosts: 1 4